Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self Confidence Siswa Menggunakan Pendekatan Inkuiri dengan Pembelajaran Konvensional di SMK Negeri 1 Rejang Lebong
DOI:
https://doi.org/10.53494/jpvr.v4i1.342Kata Kunci:
Kemampuan Berpikir Kritis, Self Confidence, InkuiriAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya keseimbangan kemajuan di berbagai bidang termasuk dunia pendidikan. Oleh karenanya harus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan dan semua yang tercakup dalam pendidikan. Hal itu dilakukan demi tercapainya peningkatan standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif. Salah satunya aspek kemampuan berpikir kritis dan Self Confidence siswa yang berperan penting dalam meningkatkan standar proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis dan Self Confidence siswa yang menggunakan pendekatan Inkuiri dengan pembelajaran Konvensional di SMK Negeri 1 Rejang Lebong. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X TITL1 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X TITL 2 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dari empat kelas yang ada di SMK Negeri 1 Rejang Lebong. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes akhir berupa tes kemampuan berpikir kritis dan menggunakan angket berupa angket Self Confidence. Data dianalisis dengan menggunakan statistik uji t. Berdasarkan analisis data kemampuan berpikir kritis, pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan Inkuiri diperoleh nilai rata-rata tes akhir yaitu 77, sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran Konvensional diperoleh nilai rata-rata tes akhir 50. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t, untuk kemampuan berpikir kritis diperoleh bahwa thitung = 17,65 > ttabel = 2,000 sehingga H0 ditolak. Sedangkan berdasarkan hasil analisis statistik uji t data Seff Confidence diperoleh bahwa thitung = 4,69 > ttabel = 2,000. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pada postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Referensi
Amry, U. W., Rahayu, S., & Yahmin, Y. (2017). Analisis miskonsepsi asam basa pada pembelajaran konvensional dan dual situated learning model (DSLM). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(3), 385-391.
Arikunto, S. (2012). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Dimyati & Mudjiono. (2016). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: CV. Pustaka Setia
Irawan, B. P., & Mirliani, M. (2022). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Menggunakan Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP). Jurnal Pendidikan Matematika: Judika Education, 5(1), 65-72.
Suprijono. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta Pustaka Belajar
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Bayu Putra Irawan, Remiana, Desti Ariani

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.